Hai Veronica, terima kasih sudah bertanya. Kaka bantu jawab ya Jawaban e. Tahap Pengujian - Pembahasan - Prototype ialah tahapan yang diperuntukkan untuk mentransformasi karakter-sifat abstrak dari sebuah gagasan jadi lebih berbentuk. Tahapan ini bukan hanya berbentuk proses visualisasi gagasan tapi juga proses pembangunan gagasan. Pada umumnya, Prototype mempunyai dua kelompok low-fidelity dan high-fidelity. Proses prototyping yang dipakai dalam Desain Thinking ialah low-fidelityatau Rapid Prototyping. Proses ini mengutamakan ke pengerjaan proses pengerjaan yang cepat, gampang, murah dan basic. Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikatakan merupakan tahap-tahap yang dipercepat. Strategi utama dalam Prototyping adalah kerjakan yang mudah terlebih dahulu dan sampikan hasil kepada pengguna sesegera mungkin. Prototyping dibagi ke dalam enam tahapan sebagai berikut. a. Mengidentifikasi model prototype. Dalam bagian ini, pihak wirausahawan menjadi mengerti apa saja yang ada di dalam badan usaha yang mereka buat. b. Rancang bangun prototype. Dalam rancang bangun bisa dibantu oleh seperangkat computer serta software CASE Computer-Aided System Engineering supaya bisa mendesain produk yang baru dan kompeten. c. Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk tujuan demonstrasi. d. Siapkan prototype USD User’s System Diagram untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari produk yang di- prototype-kan. e. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan perubahan jika diperlukan. f. Tranformasikan prototype menjadi produk nyata dan dibutuhan konsumen sebagai sebuah sampel atau contoh. Jadi, tahapan akhir prototyping produk kreatif adalah e. tahap pengujian. Semoga penjelasan di atas dapat dipahami ya. Semangat belajar Ÿ’ªŸ˜Š
Berikutkelima tahapan manajemen proyek tersebut. 1. Project Initiation Tahapan manajemen proyek yang pertama adalah fase initiation yaitu ketika Anda harus membuktikan bahwa proyek tersebut memiliki value dan layak untuk dijalankan.
System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Pembahasan yang dilakukan adalah terhadap metode pengembangan waterfall, prototype dan rapid application development RAD. Hasil perbandingan dari ketiga model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, sedangkan prototype dan RAD lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize. Sesuai dengan analisa yang didapatkan, ketiga metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pengembang dapat memilih metode mana yang lebih cocok untuk pengembangan perangkat lunaknya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 Survey Paper Perbandingan Metode Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall, Prototype, RAD Titania Pricillia1, Zulfachmi2 1,2 STT Indonesia Tanjungpinang Jln. Pompa Air No. 28 Tanjungpinang Kepulauan Riau Indonesia 1titania 2zulfachmi Intisari—System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Pembahasan yang dilakukan adalah terhadap metode pengembangan waterfall, prototype dan rapid application development RAD. Hasil perbandingan dari ketiga model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, sedangkan prototype dan RAD lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize. Sesuai dengan analisa yang didapatkan, ketiga metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pengembang dapat memilih metode mana yang lebih cocok untuk pengembangan perangkat lunaknya. Kata kunci— SDLC, Waterfall, Prototype, RAD. Abstract— The System Development Life Cycle or better known as SDLC is a general methodology used to develop information systems. SDLC consists of several phases starting from the planning, analysis, design, implementation to system maintenance phases. The discussion is about the waterfall development method, prototype and rapid application development RAD. The results of the comparison of the three models state that the waterfall model is more suitable for generic systems or software, while prototype and RAD are more suitable for customized systems or software. According to the analysis obtained, the three methods have their respective advantages and disadvantages, so that developers can choose which method is more suitable for software development. Keywords— SDLC, Waterfall, Prototype, RAD I. PENDAHULUAN SDLC Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Systems Life Cycle Siklus Hidup Sistem, dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap rencana planning, analisis analysis, desain design, implementasi implementation, uji coba testing dan pengelolaan maintenance [1]. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni siklus hidup sistem tradisional traditional system life cycle, siklus hidup menggunakan prototyping life cycle using prototyping, dan siklus hidup sistem orientasi objek object-oriented system life cycle. [1] SDLC juga merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain. Fase-fase yang terdapat didalam SDLC meliputi a. Perencanaan Sistem Systems Planning b. Analisis Sistem Systems Analysis c. Perancangan Sistem Systems Design d. Implementasi Sistem Systems Implementation e. Pemeliharaan Sistem Systems Maintenance Konsep SDLC mendasari model pengembangan perangkat lunak lainnya. Model pengembangan perangkat lunak tersebut antara lain waterfall, prototype, iterative, spiral, rapid application development RAD dan lainnya. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas tiga model yaitu Waterfall, Prototyping, dan RAD. II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data dari review beberapa jurnal dan di komparasi, dengan kata lain penulis menggunakan metode penelitian metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian dalam meneliti setatus dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini. adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki. Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 Penulis mengambil beberapa metode pengembangan sebagai objek penelitian yang akan dijadikan perbandingan antara lain • Waterfall • Prototype • RAD III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Waterfall Model waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang paling sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya. Menurut [2] “model SDLC air terjun waterfall sering disebut juga model sekuensial linier sequential linear atau alur hidup klasik classic life cycle. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukuang support”. Berikut adalah gambar model air terjun Gambar 1. Metode Waterfall B. Prototype Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototipe tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping[6] Bentuk dari prototype pada gambar 2 merupakan versi awal dari tahapan sebuah sistem software yang digunakan dalam mempresentasikan gambaran dari ide, eksperimen dari sebuah rancangan, mencari sebanyak mungkin masalah yang ada serta penyelesaian terhadap masalah tersebut [3]. Sistem dengan model prototype mengijinkan pengguna agar mengetahui seperti apa tahapan sistem dibuat sehingga sistem mampu beroperasi dengan baik. Metode prototype digunakan dimaksudkan untuk mendapatkan representasi dari pemodelan aplikasi yang akan dibuat. Rancangan aplikasi awal mulanya berbentuk mockup selanjutnya akan dievaluasi oleh pengguna. Setelah mockup dievaluasi pengguna tahap selanjutnya mockup menjadi bahan rujukan bagi pengembang software untuk merancang aplikasi. Gambar 2. Model Prototype[4] C. RAD Rapid Aplication Development RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek kira-kira 60 sampai 90 hari. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkatperangkat lunak.[5] RAD bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi. Pada akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang berubah secara cepat RAD menggunakan metode iteratif berulang dalam mengembangkan sistem dimana working model model bekerja sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan requirement pengguna dan selanjutnya disingkirkan. Dalam pengembangan sistem informasi normal, memerlukan waktu minimal 180 hari, namun dengan menggunakan metode RAD, sistem dapat diselesaikan dalam waktu 30-90 hari [10]. Model RAD memiliki 3 tahapan sebagai berikut 1 Rencana Kebutuhan Requirement Planning User dan analyst melakukan pertemuan untuk mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal terpenting yaitu adanya keterlibatan dari kedua belah pihak. 2 Proses Desain Sistem Design System Pada tahap ini keaktifan user yang terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Seorang user dapat langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain, merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahapan ini adalah Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data dan yang lain. 3 Implementasi Implementation Tahapan ini adalahan tahapan programmer yang mengembangkan desain suatu program yang telah disetujui oleh user dan analyst. Sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat persetujuan mengenai sistem tersebut. Gambar 3. Metode Rapid Aplication Development RAD D. Penelitian Terdahulu Dalam pembahasan ini mengambil 4 penelitian pengembangan sistem informasi kepegawaian SIMPEG terdahulu menggunakan beberapa model sebagai komparasi, yaitu dengan metode waterfall, metode prototyping, metode Rapid Application Development RAD, dan metode/model spiral. Menurut [7] oleh Nia Oktaviani yang berjudul “Sistem Informasi Pegawai Berbasis Web Dengan Metode Waterfall Pada SMA Aisyiyah 1 Palembang” dalam mengembangkan sistem informasi kepegawaian dalam menentukan kebutuhan sistem dapat dirancang dengan sebuah metodologi waterfall. Gambar 4. Use Case Diagram Penelitian [7] Menurut [8] oleh Mohamad Reza Fachlevi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Website Di Bagian Kepagawaian SDN Binakarya I Kabupaten Garut” menggunakan metode prototype, karena harus menyesuaikan dengan keinginan pengguna yaitu dengan memberikan contoh dari tiap modul yang dibuat untuk ditunjukkan pada pengguna admin kepegawaian, jika sudah sesuai akan dilanjutkan pada tahap selanjutnya, jika tidak dilakukan perbaikan sesuai dengan permintaan pengguna. Gambar 5. Use Case Diagram Penelitian [8] Berdasarkan dari penelitian [9] oleh Rian Ardika, Ahmad Luthfi, dan Kurniawan Yang Berjudul “Sistem Informasi Data Pegawai Dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development Studi Kasus Kantor Kehutanan Prabumulih”, metodologi yang digunakan dalam menentukan kebutuhan sistem yaitu menggunakan metodologi Rapid Aplication Development RAD. Berikut gambaran metodologi yang digunakan oleh penelitian [9] Gambar 6. Metode RAD Penelitian [9] Sistem Informasi Data Pegawai dengan metodologi RAD dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda sesuai dengan pembagian modul sistem. Dengan menggunakan metode RAD sistem yang dikembangkan lebih cepat tersampaikan ke user dan tidak diperlukan dalam menunggu fitur yang lain terselesaikan. E. Perbandingan Bagian ini menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode pengembangan perangkat lunak Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 berdasarkan kajian dari penelitian terdahulu yang disajikan dalam bentuk tabel 1 Waterfall TABEL I KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE WATERFALL Kelebihan Metode Waterfall Kekurangan Metode Waterfall Tahapan proses pengembangannya tetap pasti, mudah diaplikasikan, dan prosesnya teratur Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan, sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan tim pengembang harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru. Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahaptahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik. Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh customer/pelanggan. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap, dan proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap sebelumnya sudah benar-benar selesai. Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim pengembang yang sedang membuat produk Adanya waktu kosong menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya 2 Prototype TABEL II KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PROTOTYPE Kelebihan Metode Prototype Kekurangan Metode Prototype Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan. Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan. Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak. Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem. Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya 3 RAD TABEL III Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE RAPPID APPLICATION DEVELOPMENT RAD Kelebihan Metode Rapid Aplication Development Kekurangan Metode Rapid Application Development Lebih efektif dari Pengembangan Model waterfall/sequentia l linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan Model RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal. Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat. Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan efisien RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi. Membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam skala besar Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan pelanggan F. Hasil Perbandingan Bagian ini melakukan penjabaran sesuai dengan tahapan pengembangan untuk evaluasi metode pengembangan perangkat lunak yang dipilih. Ini terdiri dari kriteria yang membahas tahapan pengembangan secara umum. Ini mencakup lima tahapan utama dari metode pengembangan Perencanaan, Analisis, Perancangan, Implementasi dan Pemeliharaan yang disajikan dalam bentuk tabel. TABEL IV PERBANDINGAN METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Tahapan Pengembangan Perangkat Lunak Perencanaan Sistem Systems Planning Analisis Sistem Systems Analysis Kebutuhan data harus dianalisis diawal secara lengkap dan menyeluruh Kebutuhan data dapat ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan kebutuhan user, ketika dilakukan testing. Kebutuhan data dapat ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan kebutuhan user, ketika dilakukan testing . Perubahan data ataupun fungsional akan merubah keseluruh proses pada tahapan berikutnya. Perubahan dapat dilakukan selama sistem atau perangkat lunak masih dalam bentuk prototype Kebutuhan fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah Perancangan Sistem Systems Design Testing dilakukan ketika semua tahapan pada model sudah selesai. Testing dapat dilakukan ketika prototype telah dibangun, sehingga hasil testing dapat merubah rancangan sistem. Testing dapat dilakukan ketika prototype telah dibangun, sehingga hasil testing dapat merubah rancangan sistem. Tidak dapat memberikan gambaran yang jelas Memberika n prototype sebagai gambaran sistem yang akan Memberika n prototype sebagai gambaran sistem Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 mengenai sistem yang dibangun, karena sistem bisa dilihat jika semua tahapan telah dilakukan. dibangun, sehingga user dapat melihat dan berinteraksi langsung dengan gambaran sistem. yang akan dibangun, sehingga user dapat melihat dan berinteraksi langsung dengan gambaran sistem. User berperan aktif dalam pengembagan sistem User berperan aktif dalam pengembagan sistem Sistem yang dibangun akan sesuai dengan keinginan user Sistem yang dibangun akan sesuai dengan keinginan user Mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada reusable object sehingga pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat Implementasi SistemSystems Implement Menerapkan proses perancanga n yang baik Tidak menerapkan proses perancanga n yang baik Tidak menerapkan proses perancanga n yang baik Evaluasi dilakukan setelah sistem Evaluasi dilakukan ketika prototype Evaluasi dilakukan ketika prototype Mengedepankan kebutuhan fungsional sistem Mengedepa nkan aspek kenyamana n user Mengedepa nkan aspek kenyamana n user dan kecepatan pembangunan Pemeliharaan Sistem Systems Maintenance Dilakukan sesuai kesepakatan Dilakukan sesuai kesepakatan Dilakukan sesuai kesepakatan IV. KESIMPULAN Hasil yang dicapai berdasarkan penelitian dan perbandingan yang telah dilakukan diatas, maka dapat disimpulkan 1 Dapat diketahui karakteristik dari ketiga model pengembangan perangkat lunak Waterfall, Prototype dan RAD 2 Model pengembangan Waterfall cocok digunakan untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum serta sesuai untuk perangkat lunak yang memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji 3 Model pengembangan Prototype lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize, artinya software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan bahkan situasi atau kondisi tertentu dan sesuai untuk perangkat lunak memiliki tujuan untuk mengimplementasikan sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu kasus. 4 Model pengembangan RAD lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize, berskala besar dan memerlukan waktu yang lebih singkat artinya software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan bahkan situasi atau kondisi tertentu dan sesuai untuk perangkat lunak memiliki tujuan untuk mengimplementasikan sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu kasus, serta memiliki kemungkinan untuk kebutuhan pengembangan kembali dalam jangka waktu yang cukup panjang. 5 Metode-metode yang dianalisa mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga tidak dapat ditentukan mana yang lebih baik. Dari kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, pengembang dapat memilih metode mana yang paling cocok untuk dirinya. REFERENSI [1] Britton, Carol, Jill Doake, "Object Oriented Systems Development". McGraw-Hill, 2001, ISBN 0-07- 709544-8. [2] Rosa, A. S. dan M Shalahuddin. "Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek", 2013, Bandung, Informatika [3] I. Sommerville, "Software Engineering, 9th ed", 2007, Boston Addison-Wesley. [4] M. Khosrow-Pour, "Encyclopedia of Information Science and Bangkit Indonesia, Vol. X, No. 01, Bulan Maret 2021 ISSN 2337-4055 Technology. Hershey", PA, 2005, USA IGI Global Publishing [5] Kendall, "Analisis dan Perancangan Sistem", 2010, Jakarta , PT Indeks. [6] McLeod, Jr., Raymond, " Sistem Informasi Managemen Terjemahan , 2011, Jakarta Salemba Empat. [7] Nia Oktaviani, “Sistem Informasi Pegawai Berbasis Web Dengan Metode Waterfall Pada Sma Aisyiyah 1 Palembang”, Seminar Nasional Inovasi Teknologi, ISSN 2549-7952 UN PGRI Kediri, 2017, Kediri [8] Mohamad Reza Fachlevi, “Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Website Di Bagian Kepagawaian Sdn Binakarya I Kabupaten Garut”, Jurnal SIMETRIS, Vol 8 No 2, 2017, ISSN 2252- 4983. [9] Rian Ardika, Ahmad Luthfi, dan Kurniawan, “Sistem Informasi Data Pegawai Dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development Studi Kasus Kantor Kehutanan Prabumulih”, 2015, Student Colloquium Sistem Informasi & Teknik Informatika SC-SITI Palembang [10] Wahyuningrum, dkk, “Perancangan WEB e-Commerce dengan Metode Rapid Application Development RAD untuk Produk Unggulan Desa”, Seminar Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan Semantik, 2014, Semarang ... From the development cycle is divided into three namely traditional system life cycle, life cycle using prototyping dan objectoriented system life cycle. Each of these methods has advantages and disadvantages [3] [4]. One of the methods is Rapid Application Development RAD. ...... With this method there is one cycle there is direct prototyping to get feedback so that it is fast to refinement. So that in a system development it will be more effective [4]. ...... RAD method is a development model that emphasizes the cycle in its development. In one cycle there is direct prototyping to get feedback so that it is fast to refinement [4] [5]. ...... Penelitian tersebut menggunakan model prototype, yang merupakan teknik untuk mengumpulkan beberapa informasi dengan cepat tentang kebutuhan informasi pengguna dan berfokus pada penyajian aspek perangkat lunak yang terlihat oleh pelanggan atau pengguna. [5] Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah admin dapat mengetahui berapa banyak pasien yang melakukan pemeriksaan dalam waktu sehari, seminggu, sebulan maupun setahun, data tersebut dapat dilihat pada halaman laporan dan dapat diunduh. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model waterfall, selain mudah diterapkan model ini juga memiliki proses yang urut atau terorganisir sehingga meminimalisir kesalahan [5]. ...... [5] Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah admin dapat mengetahui berapa banyak pasien yang melakukan pemeriksaan dalam waktu sehari, seminggu, sebulan maupun setahun, data tersebut dapat dilihat pada halaman laporan dan dapat diunduh. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model waterfall, selain mudah diterapkan model ini juga memiliki proses yang urut atau terorganisir sehingga meminimalisir kesalahan [5]. Penelitian ini dapat memberikan pelayanan terhadap pasien dengan fitur pemesanan online menggunakan website, dapat mengetahui status antrian dan dapat melihat informasi terkait dengan informasi yang disediakan oleh klinik gigi. ...... The next stage researchers process the data that has been collected by utilizing the waterfall system development method. The use of the waterfall method is quite widely used by developers because this method can design systems in an organized and complete manner at each stage before proceeding to the next stage [15]. The waterfall method stages are as follows ...Sustin FarlindaNada Savira Nurjannah Muhammad YunusMudafiq Riyan PratamaMedical record retention activities that have been carried out at Polyclinic X Jember Regency have encountered obstacles in sorting files that are still manual, starting with the officer checking the month and year of the patient's last visit to the Polyclinic's SIM Clinic, then taking several medical records on the storage rack and recording the medical record number for sorting. There are quite a lot of files on the storage rack, making officers have to sort the files one by one. The type of research used R&D with the Waterfall system development method, namely Requirement Definition, System and Software Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing, also Operation and Maintenance. Data collection techniques using interviews and observations with 2 respondents, namely the head of polyclinic and medical records officers. This study aims to design and create a web-based medical record retention information system by minimizing errors in sorting medical record files and facilitating the performance of medical record officers in the filing section. The result of this research is a web-based medical record retention information system created using the PHP programming language.... Gambar 1. Model Waterfall [9] Berikut tahapan-tahapan pada pengembangan perangkat lunak model waterfall yang terdapat pada Gambar 1. Model Waterfall 1 Analisis Sistem, tahap ini merupakan tahap awal yaitu menganalisis kebutuhan-kebutuhan untuk sistem yang akan dirancang dengan melakukan pengumpulan data yang nantinya akan diolah menjadi suatu informasi [10]. 2 Desain Sistem, pada tahap ini seluruh kebutuhan perangkat lunak akan diimplementasikan pada desain sistem agar selanjutnya dapat dirancang menjadi sebuah program [11]. ...Nathaniela FebriantiMuthmainnahCandra Mecca SufyanaPetty cash is a company-provided fund for operational activities with a relatively small nominal amount. When processing petty cash at PT. Koprima Sandysejahtera still uses Microsoft Excel, which makes the company's performance less effective in managing petty cash. Therefore, the authors designed a web-based cash accounting information system with the programming language PHP and My SQL as a database. The research method used is qualitative. Data and information were obtained through observation, interviews, documentation, and literature research. The software development method used is the waterfall model, where the phases from system analysis to system maintenance are sequential and cannot be done randomly. With the existence of a computerized system, the company's performance in terms of petty cash management is expected to become more effective.... Metode prototyping adalah sebuah metode untul mengumpulkan informasi berdasarkan kebutuhan dari pengguna secara tepat. Hasil dari prototype itu nantinya akan digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak setelah dievaluasi oleh pengguna Pricillia & Zulfachmi, 2021 Studi Pustaka dilakukan dengan mencari teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini dari berbagai sumber buku referensi, internet maupun jurnal. ...Gunawan Budi SulistyoMiftahul LuthfiSaat ini di dunia maya terjadi fenomena yang menarik dalam perkembangan sistem informasi. Sektor bisnis merupakan sektor yang paling terpengaruh, melalui e-commerce electronic commerce sebuah bisnis akan mendapat peluang yang sama dengan bisnis Craft merupakan usaha mikro kecil dan menengah UMKM yang bergerak dalam bidang kerajinan dan sekarang masih berkembang, sehingga membutuhkan sarana untuk mengembangkan bisnis melalui e-commerce. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah website sebagai sarana memperkenalkan usaha dan menjual produk mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah prototype dengan tahapan komunikasi kebutuhan pengguna mewawancarai pemilik usaha, perancangan prototype merancang alur, pembentukan prototype merancang desain, serta uji coba ,evaluasi menggunakan pemrograman PHP, Framework Codeigniter, MySql sebagai database penyimpanan sistem ini diuji dengan menggunakan metode black-box. Hasil dari penelitian ini adalah perancangan aplikasi penjualan online berbasis website pada toko kerajinan Family Craft, yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk membagun e-commerce. Pengumpulan data dengan cara observasi pengamatan secara langsung, wawancara tanya-jawab, dan studi pustaka.... Model ini menggunakan pendekatan sistematis dan berurutan. Model pengembangan ini bersifat linier mulai dari tahap awal pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan, hingga tahap akhir pengembangan sistem yaitu tahap pemeliharaan [12]. Tahapan dalam model ini dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pengelolaan maintenance dan dilakukan secara bertahap [11]. ...Nopianto Ricaesar Kemal N. SiregarThe industrial revolution and the current era of information technology have touched various fields, including health. Competency development of health human resources is something that must be done to be able to adapt in the era of the industrial revolution In an effort to develop the competence of Health Human Resources, training is a form that is commonly carried out today. Post-training evaluation is a form of training evaluation to determine the effectiveness of a training so that training can be continuously modified to achieve the best effectiveness. Evaluation of post-health training is currently still done manually, which causes not all health training to be evaluated because it requires a lot of resources and budget. The use of information technology in conducting post-training evaluations can be a solution to existing problems. The post-health training evaluation is carried out by developing an information system for the post-health training evaluation that can be carried out quickly, precisely and massively. The purpose of this research is to design an evaluation information system after health training to the system design stage. The development method uses the System Development Life Cyle SDLC with the waterfall model until the system design stage. System design is done by making context diagrams, ERD, TRD, Data Dictionary, Flow Chart and DFD. The design of this information system is expected to be the basis for the development of a more comprehensive health EPP information system in the future.... system Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi [12]. SDLC digunakan untuk membangun suatu sistem informasi agar dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan . ...... Metode RAD dibangun ini, peneliti menggunakan pemodelan berorientasi objek yang menerapkan UML dalam mengambarkan struktur perangkat lunak. UML Unified Modeling Language merupakan standar yang biasa digunakan dalam pemodelan struktur perangkat lunak [10], [11], [13]. Dalam penelitian lainnya menyebutkan bahwa UML merupakan Bahasa pemodelan yang digunakan dalam memvisualisasikan sebuah truktur perangkat lunak yang terdiri dari berbagai diagram [14], [15]. ...Willi NovrianYeyi Gusla NengsihDarmansah DarmansahInformation technology has become an important requirement in advancing the company. Various information technologies that can be used for work purposes, one of which is a website-based application. At the General Finance Education and Training Center, there are still deficiencies in loan management in the areas of administration with households and asset management. The management of borrowing goods that occur is not well coordinated so that they experience a lack of effectiveness and efficiency in working as needed by the world of work in the current era. So to overcome these problems, the researchers designed an application for borrowing and returning goods based on a website. In this study, the method used is RAD Rapid Application Development then in software modeling the researcher uses UML modeling. The result of this research is to create an inventory website that can help in managing goods at the Financial Education and Training Center.... Di samping itu, dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode prototyping sebagai metode dalam mengembangkan sistem. Gambar 1. Metode Prototype Pricillia & Zulfachmi, 2021 Metode prototype merupakan metode yang digunakan untuk menyederhanakan proses pengembangan sistem. Pada metode prototype, sistem dikembangkan dengan melibatkan user untuk memberikan feedback dari setiap tahapan pengembangan yang dilakukan. ...Dedy ArmiadyPekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi serta harus dilakukan secara berulang merupakan pekerjaan yang wajib diselesaikan dengan menggunakan komputer. Pekerjaan tersebut tentu akan sangat sulit diselesaikan apabila hanya mengandalkan tenaga manusia yang memiliki kelemahan dari segi memori dan kecepatan. Saat ini banyak instansi dan perusahaan yang gencar menerapkan teknologi komputerisasi untuk mendukung manajemen yang baik, dimana salah satunya adalah rumah sakit. Disamping manajemen data pasien dan data penting lainnya, kasus rekrutmen perawat juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk diselesaikan dengan komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan berbasis web dengan menggunakan model weighted product untuk menghitung rangking alternatif. Hasil yang didapat yaitu metode weighted product dapat digunakan untuk menghitung perangkingan calon perawat melalui 12 kriteria yang ditentukan, dimana dari sejumlah pelamar, diambil 3 calon perawat dengan rangking tertinggi. Aplikasi sistem pendukung keputusan dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL dengan framework CodeIgniterMohamad Reza Fachlevi Syafariani R FennySistem informasi kepegawaian merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk mengelola data kepegawaian sebuah, kebutuhan akan informasi pada saat ini semakin meningkat hal ini memnuntut kinerja sebuah informasi untuk cepat dan dapat di dapat di percaya dalam mengelola informasi. Namun dalam hal ini pelaksanaan Sistem informasi kepegawaian di SDN BINAKARYA 1 masih mengalami beberapa kendala, seperti dalam hal pengolahan data KGB, Kenaikan pangkat, kepensiunan serta penilaian pegawai. Oleh sebab itu, maka dikembangkanlah sistem informasi kepegawaian tersebut dengan tujuan untuk membantu proses pengajuan pensiun, KGB, kenaikan pangkat, penilaian pegawai sehingga dapat mempercepat penelitian ini metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif dan tindakan aksi serta untuk merancang sistem informasi kepegawaian digunakan pendekatan berorientasi objek OOP dan untuk metode pengembangan menggunakan metode prototipe, serta alat bantu yang digunakan adalah usecase, activity diagram, class diagram, object diagram dan deployment dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi kepegawaian yang dapat membantu pegawai dalam menyipkan persyaratan kenaikan pangkat kepensiunan penilaian pegawai dengan adanya sebuah database yang Oriented Systems DevelopmentCarol BrittonJill DoakeBritton, Carol, Jill Doake, "Object Oriented Systems Development". McGraw-Hill, 2001, ISBN Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi ObjekA S RosaShalahuddinRosa, A. S. dan M Shalahuddin. "Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek", 2013, Bandung, InformatikaAnalisis dan Perancangan SistemKendallKendall, "Analisis dan Perancangan Sistem", 2010, Jakarta, PT Informasi Data Pegawai Dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development Studi Kasus Kantor Kehutanan PrabumulihRian ArdikaAhmad LuthfiDan KurniawanRian Ardika, Ahmad Luthfi, dan Kurniawan, "Sistem Informasi Data Pegawai Dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development Studi Kasus Kantor Kehutanan Prabumulih", 2015, Student Colloquium Sistem Informasi & Teknik Informatika SC-SITI PalembangPerancangan WEB e-Commerce dengan Metode Rapid Application Development RAD untuk Produk Unggulan DesaDkk WahyuningrumWahyuningrum, dkk, "Perancangan WEB e-Commerce dengan Metode Rapid Application Development RAD untuk Produk Unggulan Desa", Seminar Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan Semantik, 2014, Semarang
PrototypingParadigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan.
Top 1 Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perencanaan akhir sebuah desain prototype? – Top 1 Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perencanaan akhir sebuah …. Top 1 Dalam pembuatan prototype, ada tahap perencanaan dan penetapan …. Top 1 Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perencanaan akhir sebuah … Pengarang – Peringkat 106 Ringkasan . Mengapa organisasi agribisnis diperlukan dalam mencapai skala usaha dan pertumbuhan bisnis. . Buatlah infografis perbandingan sesudah dan sebelum adanya ide pengembangan kreatif dalam budidaya tanaman hias. . 3. Karena semakin banyaknya permintaan, suatu perusahaan ingin membangun sebuah pabrik baru di perusahaannya untuk kelancaran proses produksinya. Tent. … ukanlah alokasi manakah yang paling optimal jika diketahui kapasitas tiap bulan pabrik yang berada di S Hasil pencarian yang cocok Dalam tahap perancangan akhir suatu prototipe produk barang adalah Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat … … Top 2 hal-hal yang diuraikan dalam tahap perancangan akhir suatu prototipe … Pengarang – Peringkat 108 Ringkasan . Di hadapan ieu mangurap sipat sipat dongeng iwala sumber sacara lisan b hasil karancagean Karuhun baheula c salawasna pondokd anonim Atawa teun kanyah. … oan pengarangna . Jelaskan cara mengadakan keadilan internal dalam pengupahan dan jelaskan secara singkat metode yang umum digunakan. . apa job desc asisten toko kesimpulan isi buku pentingnya karakter wirausaha untuk remaja . Dunia ekonomi tidak akan pernah lepas dari bisnis. Karena Hasil pencarian yang cocok Hal-hal yang diuraikan dalam tahap perancangan akhir suatu prototipe produk barang adalah.. – 22105018. … Top 3 Top 10 apa sajakah yang diuraikan pada tahap perancangan akhir … Pengarang – Peringkat 199 Ringkasan Dalam tahap perancangan akhir suatu prototipe produk barang adalah Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan, misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya.. Answered by vanellaakhiva on Mon, 23 May 2022 093906 +0700 with category Wirausaha and was viewed by 345 other 1 Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perencanaan akhir sebuah desain prototype? – – Peringkat139Ringkas Hasil pencarian yang cocok Top 3 Top 9 hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perancangan akhir sebuah prototipe 2022 – — … 4 Desain Produk… Top 5 Top … … Top 4 Top 9 hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perancangan akhir … Pengarang – Peringkat 195 Ringkasan Top 1 Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perencanaan akhir sebuah …Pengarang – Peringkat106Ringkasan. Buku paket Ddgdunia desain grafisBantu dirangkum jadi makalah dong kakCek soal berikut & sebelumnya soalnya masih ada lagi Bantu dirangkum jadi makalah dong kakCek soal berikut & sebelumnya soalnya masih ada lagi . Buku paket Ddg dunia desain grafisBantu dirangkum jadi makalah dong kakCek soal berikut & sebelumnya soalnya masih ada lagi Hasil pencarian yang cocok Top 9 Lima Tahap Membuat Desain Produk Startup – Dailysocial — Top 4 Pengembangan – Chapter 4 Desain Produk… Top 5 Top 10 … … Top 5 Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perancangan akhir sebuah … Pengarang – Peringkat 182 Hasil pencarian yang cocok Tahap 5 – Penyelesaian — Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Prosesdilanjutkan dengan merevisi dan membuat … … Top 6 Pengembangan – Chapter 4 Desain Produk… Pengarang – Peringkat 172 Ringkasan Chapter 4 Desain Produk danPemilihan ProsesArchivesDesain produk product design adalah proses menentukan karakteristik dan fitur unik dariproduk. Pemilihan proses process selection adalah pengembangan proses yang diperlukanuntuk memproduksi produk tersebut. Manufakturabilitas manufacturability adalahkemudahan dalam memproduksi produk, yang mencakup kemudahan dalam mendesainproduk, mempersiapkan peralatan dan bahan baku, serta menyediakan keahlian tenaga desain pada produk ba Hasil pencarian yang cocok Step 4 Desain Akhir Final Design Merupakan tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, intruksi pemrosesan, … … Pengarang – Peringkat 196 Hasil pencarian yang cocok Top 10 PROTOTYPING DAN PENERAPANNYA. Apa itu Prototype? — Apa sajakah yang diuraikan pada tahap perancangan akhir sebuah desain prototipe? … Top 8 PENGERTIAN PROTOTYPE PRODUK – Budi Notes Pengarang – Peringkat 117 Ringkasan . Salah satu kaidah penting dalam Design. Thinking adalah “Fail fast to. succeed sooner” atau “Gagal cepat. agar sukses lebih cepat.”. Maksudnya Saat merancang sebuah produk, meskipun sudah dilakukan riset yang. cukup, kita tidak dapat memastikan bahwa produk kita akan diterima oleh pasar.. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengujinya di pasar. Namun,. sebelum kita menguji versi akhir dari produk kita, ada baiknya kita meluncurkan. versi prototipenya terlebih dulu ke kalan Hasil pencarian yang cocok 21 Okt 2018 — Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk. Prototipe produk purwa–rupa produk … … Top 9 Top 10 dalam pembuatan prototipe ada tahap perencanaan dan … Pengarang – Peringkat 196 Ringkasan Top 1 Dalam pembuatan prototype, ada tahap perencanaan dan penetapan …Pengarang – Peringkat102Ringkasan. Taksiran harga jual yang menjual kembali barang yang telah dibeli dengan menambahkan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan, adalah metode pendekatan . • Persediaan bahan baku mentah Rp. . Bahan baku setengah jadi, Rp • Barang jadi yang siap dijual Rp. • Pembelian per. … sediaan bahan baku, Rp. • Biaya pengiriman Rp. Hasil pencarian yang cocok 8 hari yang lalu — Top 5 Menghitung hpp hpp harga pokok produksi persediaan – Course … Hal apa sajakah yang diuraikan pada tahap perancangan akhir sebuah … … Lihat Foto Ilustrasi Prototype Produk – Prototype produk menjadi tahapan penting dalam rencana pembuatan produk. Prototype produk berkaitan erat dengan keunggulan produk serta kemajuan bidang usaha. Maka dari itu, prototype produk harus direncanakan sematang mungkin. Apa yang dimaksud dengan prototype produk? Pengertian prototype produk Menurut Martono dalam jurnal Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang 2018, prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat. Mengutip dari buku Perancangan Alat Proses Tekuk Teori dan Aplikasi 2019 karya Muhammad Arsyad Suyuti dan teman-teman, prototype produk sering juga disebut purwarupa produk yang berarti penaksiran produk lewat beberapa dimensi. Baca juga Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan Dalam perancangan produk, tahap prototype sangatlah penting. Karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya. Setelah dibuat, hasil prototype akan diuji oleh tim khusus untuk menentukan apakah sudah sesuai atau belum. Cara membuat prototype produk Ada lima cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yakni Melihat kebutuhan konsumen atau pelanggan Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran. Baca juga Manfaat Membeli dan Memakai Produk dalam Negeri Pembuatan desain prototype produk Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya. Terdapat dua sketsa konsep, yaitu Sebuah sketsa desain adalah menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai Sebuah sketsa teknis yaitu menunjukkan dimensi produk, bahan, dan cara bekerjanya. Pembuatan sampel prototype produk Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum. Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang telah ditentukan. Penentuan target dan strategi pemasaran Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan strategi pemasaran yang sesuai. Baca juga Membuat Produk Konstruksi Miniatur Rumah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram “ News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berikutnya
PrototypePada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya. Testing Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak. Desain Akhir
Tahapankedua ini harus berdasarkan diskusi yang dilakukan pada tahap pertama. Tahap 3 membangun prototipe. Langkah selanjutnya di dalam metode prototype yaitu pembangunan prototipe yang sebenarnya. Langkah ini dikerjakan oleh tim programmer untuk membuat program atau aplikasi atau perangkat lunak yang diinginkan. Tahap 4 evaluasi pengguna awal
j2AUs6. 4qac8oqpf3.pages.dev/964qac8oqpf3.pages.dev/1904qac8oqpf3.pages.dev/4844qac8oqpf3.pages.dev/744qac8oqpf3.pages.dev/3554qac8oqpf3.pages.dev/1114qac8oqpf3.pages.dev/2974qac8oqpf3.pages.dev/215
pada tahap perencanaan dikenal tahap prototyping yaitu tahap